Tanggal Rilis | : | 1 April 2022 |
Ukuran File | : | 1.11 MB |
Abstraksi
Pada Maret 2022 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 109,10. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 1,53 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,92 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,60 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,16 persen, kelompok kesehatan naik 1,43 persen, kelompok transportasi naik 0,79 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,14 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 1,58 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 1,27 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 1,43 persen. Sebaliknya kelompok pendidikan turun 0,21 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2022 sebesar 1,67 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021) sebesar 3,16 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Maret 2022 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap sebesar 1,19 persen, diikuti kota Surakarta sebesar 0,93 persen, Kota Tegal sebesar 0,89 persen, kota Purwokerto sebesar 0,82 persen, kota Kudus sebesar 0,81 persen dan kota Semarang sebesar 0,66 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Merauke sebesar 1,86 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Kupang sebesar 0,09 persen. Sebaliknya deflasi terjadi di kota Tual sebesar 0,27 persen dan kota Kendari sebesar 0,07 persen.