Tanggal Rilis | : | 3 April 2023 |
Ukuran File | : | 1.08 MB |
Abstraksi
Pada Maret 2023 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 116,05. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 0,35 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,14 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,23 persen, kelompok kesehatan naik 0,01 persen, kelompok transportasi naik 0,86 persen dan kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,19 persen. Sebaliknya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,09 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,36 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya turun 0,02 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya turun 0,09 persen. Sedangkan kelompok pendidikan relatif stabil.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2023 sebesar 1,04 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2023 terhadap Maret 2022) sebesar 6,37 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Maret 2023 tercatat 5 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Kudus sebesar 0,25 persen, diikuti kota Surakarta sebesar 0,24 persen, kota Semarang sebesar 0,20 persen, kota Cilacap sebesar 0,19 persen dan kota Purwokerto sebesar 0,10 persen. Sebaliknya kota Tegal deflasi sebesar 0,03 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 65 kota mengalami inflasi dan 25 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Kupang sebesar 1,30 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Denpasar sebesar 0,03 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Bandung sebesar 1,50 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Dumai sebesar 0,02 persen.