Tanggal Rilis | : | 1 Agustus 2023 |
Ukuran File | : | 1.04 MB |
Abstraksi
Pada Juli 2023 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,31 persen dengan
Indeks Harga Konsumen sebesar 117,04. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan
harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu : kelompok
makanan, minuman dan tembakau naik 0,66 persen, kelompok pakaian dan alas
kaki naik 0,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah
tangga naik 0,19 persen, kelompok kesehatan naik 0,04 persen, kelompok
transportasi naik 0,34 persen, kelompok pendidikan naik 1,01 persen, kelompok
penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,07 persen dan kelompok
perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,11 persen. Sebaliknya kelompok
perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,03
persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,01 persen
dan kelompok rekreasi, olah raga dan budaya turun 0,26 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2023 sebesar 1,91 persen dan tingkat
inflasi tahun ke tahun (Juli 2023 terhadap Juli 2022) sebesar 3,69 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Juli
2023 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota
Surakarta sebesar 0,31 persen, diikuti kota Semarang sebesar 0,23 persen, kota
Kudus sebesar 0,17 persen, kota Purwokerto sebesar 0,15 persen, kota Tegal
sebesar 0,08 persen dan kota Cilacap sebesar 0,02 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 77 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami
deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Manokwari sebesar
1,43 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Bulukumba sebesar 0,01 persen.
Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Tual sebesar 0,50 persen dan deflasi
terkecil terjadi di kota Palangkaraya dan kota Banjarmasin masing-masing
sebesar 0,01 persen.