Tanggal Rilis | : | 5 Juni 2023 |
Ukuran File | : | 1.19 MB |
Abstraksi
Pada Mei 2023 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 116,58. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 0,98 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,10 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,03 persen, kelompok kesehatan naik 0,31 persen dan kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,02 persen. Sebaliknya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,04 persen, kelompok transportasi turun 0,41 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,17 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya turun 0,01 persen. Sedangkan, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran relatif stabil.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2023 sebesar 1,51 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2023 terhadap Mei 2022) sebesar 4,57 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Mei 2023 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,32 persen, diikuti Kota Cilacap, Kota Purwokerto dan Kota Semarang masing-masing sebesar 0,22 persen, Kota Kudus sebesar 0,21 persen dan Kota Surakarta sebesar 0,19 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 77 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Tanjung Pandan sebesar 1,28 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang, Kota Tangerang dan Kota Mamuju masing-masing sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Kupang sebesar 0,79 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Bima dan kota Waingapu masing-masing sebesar 0,03 persen.