Tanggal Rilis | : | 2 Agustus 2021 |
Ukuran File | : | 0.58 MB |
Abstraksi
Pada Juli 2021 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 105,85. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu : kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,24 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,22 persen, kelompok kesehatan naik 0,01 persen, kelompok transportasi naik 0,30 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya turun 0,26 persen, kelompok pendidikan naik 1,43 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,20 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,46 persen. Sebaliknya kelompok makanan, minuman dan tembakau turun 0,06 persen, kelompok pakaian dan alas kaki turun 0,06 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,02 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2021 sebesar 1,19 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Juli 2021 terhadap Juli 2020 ) sebesar 1,98 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Juli 2021 tercatat 5 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Surakarta sebesar 0,23 persen, diikuti kota Purwokerto sebesar 0,09 persen, kota Tegal sebesar 0,08 persen, kota Cilacap sebesar 0,06 persen dan kota Semarang sebesar 0,05 persen. Sebaliknya kota Kudus mengalami deflasi sebesar 0,10 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 61 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Sorong sebesar 1,51 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Sampit sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Manokwari sebesar 0,60 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Maumere dan kota Samarinda masing- masing sebesar 0,01 persen.