Tanggal Rilis | : | 2 Desember 2019 |
Ukuran File | : | 0.33 MB |
Abstraksi
Pada Nopember 2019 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 132,46. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu : kelompok bahan makanan naik 0,69 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,19 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,03 persen, kelompok sandang naik 0,49 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,07 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,13 persen. Sebaliknya kelompok kesehatan turun 0,06 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari - Nopember) 2019 sebesar 2,44 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Nopember 2019 terhadap Nopember 2018 ) sebesar 3,03 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Nopember 2019 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Kudus sebesar 0,24 persen, diikuti kota Surakarta 0,23 persen, Kota Semarang dan Kota Tegal masing-masing 0,20 persen, kota Cilacap 0,16 persen dan kota Purwokerto 0,15 persen.
Dari 82 kota IHK nasional, 57 kota mengalami inflasi dan 25 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Manado sebesar 3,30 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Malang sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Tanjung Pandan yaitu sebesar 1,06 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Batam dan kota Denpasar masing-masing sebesar 0,01 persen.