Tanggal Rilis | : | 1 Desember 2022 |
Ukuran File | : | 1.22 MB |
Abstraksi
Pada November 2022 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 114,32. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 0,02 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,51 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,01 persen, kelompok perlengkapan, peralatan
dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,18 persen, kelompok kesehatan naik 0,09 persen, kelompok transportasi naik 0,24 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,47 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,08 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,37 persen. Sebaliknya kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,23 persen. Sedangkan kelompok pendidikan relatif stabil.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-November) 2022 sebesar 6,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2022 terhadap November 2021) sebesar 7,29 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada November 2022 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Purwokerto sebesar 0,31 persen, diikuti kota Tegal sebesar 0,21 persen, kota Cilacap sebesar 0,20 persen, kota Kudus dan kota Semarang masing-masing sebesar 0,13 persen dan kota Surakarta sebesar 0,11 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 62 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Ambon sebesar 1,15 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Bandar Lampung sebesar 0,01 persen. Sebaliknya kota yang mengalami deflasi terbesar adalah kota Tanjung Pandan sebesar 0,64 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Bungo sebesar 0,02 persen.