Tanggal Rilis | : | 1 September 2023 |
Ukuran File | : | 1.15 MB |
Abstraksi
Pada Agustus 2023 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 117,08. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 0,04 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,05 persen, kelompok kesehatan naik 0,08 persen, kelompok pendidikan naik 0,64 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,10 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,03 persen. Sebaliknya kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga turun 0,03 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,08 persen, kelompok transportasi turun 0,18 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,04 persen dan kelompok rekreasi, olah raga dan budaya turun 0,06 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2023 sebesar 1,94 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2023 terhadap Agustus 2022) sebesar 3,79 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Agustus 2023 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Tegal sebesar 0,06 persen, diikuti kota Cilacap sebesar 0,04 persen, kota Surakarta sebesar 0,03 persen, kota Kudus dan kota Semarang masing-masing sebesar 0,02 persen dan kota Purwokerto sebesar 0,01 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 44 kota mengalami inflasi dan 46 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Manokwari sebesar 0,55 persen dan inflasi terendah terjadi di DKI Jakarta, kota Purwokerto dan kota Mataram masing-masing sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Waingapu sebesar 1,20 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Sukabumi dan kota Bandung masing-masing sebesar 0,02 persen.