Tanggal Rilis | : | 1 Maret 2022 |
Ukuran File | : | 1.12 MB |
Abstraksi
Pada Februari 2022 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 108,09. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,63 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,43 persen, kelompok kesehatan naik 0,34 persen, kelompok transportasi naik 0,16 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,27 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,26 persen, kelompok pendidikan naik 0,65 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 1,57 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,43 persen. Sebaliknya kelompok makanan, minuman dan tembakau turun 0,59 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2022 sebesar 0,73 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2022 terhadap Februari 2021) sebesar 2,37 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Februari 2022 tercatat 5 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Surakarta sebesar 0,32 persen, diikuti kota Tegal sebesar 0,19 persen, kota Cilacap sebesar 0,07 persen, kota Kudus sebesar 0,06 persen dan kota Purwokerto sebesar 0,03 persen. Sebaliknya kota Semarang mengalami deflasi sebesar 0,08 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 37 kota mengalami inflasi dan 53 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Kupang sebesar 0,65 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Tanjung Selor sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Tanjung Pandan sebesar 2,08 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Palembang, kota Palangkaraya dan kota Tarakan masing-masing sebesar 0,01 persen.