| Tanggal Rilis | : | 4 Januari 2021 |
| Ukuran File | : | 0.65 MB |
Abstraksi
Pada Desember 2020 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga
Konsumen sebesar 104,61. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan
oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan
indeks harga yaitu : kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 1,21 persen, kelompok
pakaian dan alas kaki naik 0,03 persen, kelompok kesehatan naik 0,48 persen, kelompok
transportasi naik 0,08 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,02
persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,12 persen dan kelompok perawatan
pribadi dan jasa lainnya naik 0,14 persen. Sebaliknya kelompok perumahan, air, listrik dan bahan
bakar rumah tangga turun 0,01 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan
pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,01 persen. Sedangkan kelompok pendidikan dan
kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran relatif stabil.
Laju inflasi tahun kalender (Januari – Desember) 2020 sebesar 1,38 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Desember 2020 tercatat
semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Tegal sebesar 0,56 persen, diikuti
kota Semarang sebesar 0,49 persen, kota Kudus sebesar 0,42 persen, kota Cilacap sebesar 0,35
persen, kota Purwokerto sebesar 0,33 persen dan kota Surakarta sebesar 0,32 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Kota yang
mengalami inflasi tertinggi adalah kota Gunung Sitoli sebesar 1,87 persen dan inflasi terendah
terjadi di kota Tanjung Selor sebesar 0,05 persen. Sebaliknya deflasi terjadi di kota Luwuk
sebesar 0,26 persen, kota Tual sebesar 0,16 persen dan dan kota Ambon sebesar 0,07 persen.
