Tanggal Rilis | : | 1 September 2021 |
Ukuran File | : | 0.58 MB |
Abstraksi
Pada Agustus 2021 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 105,95. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu : kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,24 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,30 persen, kelompok kesehatan naik 0,05 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,19 persen, kelompok pendidikan naik 0,31 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,14 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,57 persen. Sebaliknya kelompok makanan, minuman dan tembakau turun 0,12 persen, kelompok pakaian dan alas kaki turun 0,27 persen dan kelompok transportasi turun 0,07 persen. Sedangkan kelompok rekreasi, olah raga dan budaya relatif stabil.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2021 sebesar 1,28 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Agustus 2021 terhadap Agustus 2020 ) sebesar 1,96 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Agustus 2021 tercatat 4 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Kudus sebesar 0,15 persen, diikuti kota Purwokerto sebesar 0,12 persen, kota Surakarta sebesar 0,09 persen dan kota Cilacap sebesar 0,06 persen. Sebaliknya kota Tegal mengalami deflasi sebesar 0,16 persen dan kota Semarang sebesar 0,06 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Kendari sebesar 0,62 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Tanjung sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Sorong sebesar 1,04 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Meulaboh, kota Sukabumi dan kota Timika masing-masing sebesar 0,03 persen.