Tanggal Rilis | : | 1 Juli 2021 |
Ukuran File | : | 0.58 MB |
Abstraksi
Pada Juni 2021 Kota Surakarta mengalami deflasi sebesar 0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 105,61. Deflasi ini disebabkan adanya penurunan harga-harga yang ditunjukkan oleh turunnya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga yaitu : kelompok makanan, minuman dan tembakau turun 1,08 persen, kelompok transportasi turun 0,42 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,18 persen dan kelompok rekreasi, olah raga dan budaya turun 0,14 persen. Sebaliknya kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,01 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,14 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,26 persen, kelompok kesehatan naik 0,03 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,36 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,30 persen. Sedangkan kelompok pendidikan relatif stabil.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2021 sebesar 0,96 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Juni 2021 terhadap Juni 2020 ) sebesar 1,72 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Juni 2021 tercatat semua kota mengalami deflasi. Deflasi terbesar terjadi di kota Tegal sebesar 0,36 persen, diikuti kota Cilacap sebesar 0,25 persen, kota Surakarta sebesar 0,22 persen, kota Purwokerto sebesar 0,20 persen, kota Semarang sebesar 0,14 persen dan kota Kudus sebesar 0,09 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Singkawang sebesar 1,36 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Pekanbaru dan kota Tanjung Selor masing-masing sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Kupang sebesar 0,89 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Palembang sebesar 0,01 persen.