Tanggal Rilis | : | 1 September 2022 |
Ukuran File | : | 1.1 MB |
Abstraksi
Pada Agustus 2022 Kota Surakarta mengalami deflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 112,80. Deflasi ini disebabkan adanya penurunan harga-harga yang ditunjukkan oleh turunnya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau turun 1,40 persen. Sebaliknya kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,30 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,08 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,56 persen, kelompok kesehatan naik 0,02 persen, kelompok transportasi naik 0,40 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,01 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,31 persen, kelompok pendidikan naik 0,20 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,73 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,99 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2022 sebesar 5,12 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 6,47 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Agustus 2022 tercatat semua kota mengalami deflasi. Deflasi terbesar terjadi di kota Tegal sebesar 0,64 persen, diikuti kota Cilacap sebesar 0,55 persen, kota Purwokerto dan kota Semarang masing-masing sebesar 0,44 persen, kota Kudus sebesar 0,31 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Surakarta sebesar 0,06 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 11 kota mengalami inflasi dan 79 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Ambon sebesar 0,82 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Bekasi sebesar 0,12 persen. Sebaliknya
kota yang mengalami deflasi terbesar adalah kota Tanjung Pandan sebesar 1,65 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Depok dan kota Kediri masing-masing sebesar 0,01 persen.