Tanggal Rilis | : | 1 November 2022 |
Ukuran File | : | 1.09 MB |
Abstraksi
Pada Oktober 2022 Kota Surakarta mengalami deflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 114,20. Deflasi ini disebabkan adanya penurunan harga-harga yang ditunjukkan oleh turunnya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau turun 1,16 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,13 persen. Sebaliknya kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,11 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,19 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,30 persen, kelompok kesehatan naik 0,28 persen, kelompok transportasi naik 0,29 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,73 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,54 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,45 persen. Sedangkan kelompok pendidikan relatif stabil.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Oktober) 2022 sebesar 6,42 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2022 terhadap Oktober 2021) sebesar 7,53 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Oktober 2022 tercatat 3 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi terjadi di kota Purwokerto dan kota Kudus masing-masing sebesar 0,02 persen dan kota Cilacap sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terjadi di kota Semarang sebesar 0,18 persen, kota Tegal sebesar 0,07 persen dan kota Surakarta sebesar 0,06 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 29 kota mengalami inflasi dan 61 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Manokwari sebesar 0,76 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Cilacap, kota Sintang dan kota Gorontalo masing-masing sebesar 0,01 persen. Sebaliknya kota yang mengalami deflasi terbesar adalah kota Gunungsitoli sebesar 1,48 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Sampit sebesar 0,01 persen.