Pada Agustus 2019 Kota Surakarta mengalami deflasi sebesar 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 132,18. Deflasi ini disebabkan adanya penurunan harga-harga yang ditunjukkan oleh turunnya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga yaitu : kelompok bahan makanan turun 0,79 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun 1,49 persen. Sebaliknya kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,54 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,12 persen, kelompok sandang naik 0,47 persen, kelompok kesehatan naik 0,02 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,89 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari - Agustus) 2019 sebesar 2,23 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Agustus 2019 terhadap Agustus 2018 ) sebesar 3,09 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Agustus 2019 tercatat 4 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Kudus sebesar 0,82 persen, diikuti kota Semarang 0,47 persen, kota Purwokerto 0,42 persen dan kota Cilacap 0,33 persen. Sebaliknya kota Surakarta mengalami deflasi sebesar 0,16 persen dan kota Tegal 0,02 persen.
Dari 82 kota IHK nasional, 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Kudus sebesar 0,82 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Tasikmalaya, kota Madiun dan kota Pare-Pare masing-masing sebesar 0,04 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Bau-Bau yaitu sebesar 2,10 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Tegal dan kota Palopo masing-masing sebesar 0,02 persen.