Tanggal Rilis | : | 1 Oktober 2019 |
Ukuran File | : | 0.33 MB |
Abstraksi
Pada September 2019 Kota Surakarta mengalami deflasi sebesar 0,26 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 131,83. Deflasi ini disebabkan adanya penurunan harga-harga yang ditunjukkan oleh turunnya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga yaitu : kelompok bahan makanan turun 2,25 persen dan kelompok kesehatan turun 0,07 persen. Sebaliknya kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,07 persen, kelompok sandang naik 1,24 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,24 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,13 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari - September) 2019 sebesar 1,96 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (September 2019 terhadap September 2018 ) sebesar 3,01 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada September 2019 tercatat semua kota mengalami deflasi. Deflasi terbesar terjadi di kota Purwokerto sebesar 0,50 persen, diikuti kota Cilacap 0,46 persen, kota Tegal 0,34 persen, kota Surakarta 0,26 persen, kota Semarang 0,18 persen dan kota Kudus 0,16 persen.
Dari 82 kota IHK nasional, 12 kota mengalami inflasi dan 70 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Meulaboh sebesar 0,91 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Watampone dan kota Palopo masing-masing sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di Sibolga yaitu sebesar 1,94 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Surabaya 0,02 persen.