Kota Surakarta Juni 2020 Mengalami Inflasi Sebesar 0,29 Persen

Pada Juni 2020 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,29 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 103,82. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu : kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 0,41 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,09 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,10 persen, kelompok kesehatan naik 0,07 persen, kelompok transportasi naik 0,06 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,02 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,02 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 1,30 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,10 persen. Sebaliknya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,06 persen. Sedangkan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks harga.
Laju inflasi tahun kalender (Januari – Juni) 2020 sebesar 0,61 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Juni 2020 terhadap Juni 2019 ) sebesar 1,40 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Juni 2020 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Tegal sebesar 0,42 persen, diikuti kota Purwokerto sebesar 0,40 persen, kota Surakarta sebesar 0,29 persen, kota Cilacap sebesar 0,28 persen, kota Semarang sebesar 0,16 persen dan kota Kudus 0,09 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 76 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Kendari sebesar 1,33 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Makasar sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Ternate sebesar 0,34 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Padang Sidempuan sebesar 0,02 persen.