Tanggal Rilis | : | 1 November 2023 |
Ukuran File | : | 1.14 MB |
Abstraksi
Pada Oktober 2023 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 117,76. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 0,34 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,04 persen, kelompok kesehatan naik 0,04 persen. Kelompok transportasi naik 0,61 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,09 persen, kelompok pendidikan naik 0,03 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,21 persen. Sebaliknya kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga turun 0,01 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,17 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,14 persen. Sedangkan kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran relatif stabil.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Oktober) 2023 sebesar 2,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2023 terhadap Oktober 2022) sebesar 3,12 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Oktober 2023 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Kudus sebesar sebesar 0,27 persen, diikuti kota Tegal sebesar 0,26 persen, kota Purwokerto sebesar 0,21 persen, kota Semarang sebesar 0,17 persen, kota Surakarta sebesar 0,16 persen dan kota Cilacap sebesar 0,12 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 69 kota mengalami inflasi dan 21 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Gorontalo sebesar 1,00 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Tasikmalaya sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Tual sebesar 1,08 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Kendari sebesar 0,01 persen.