Tanggal Rilis | : | 1 Oktober 2021 |
Ukuran File | : | 0.88 MB |
Abstraksi
Pada September 2021 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 105,96. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,01 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,03 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,44 persen, kelompok kesehatan naik 0,05 persen, kelompok transportasi naik 0,20 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,01 persen, kelompok pendidikan naik 3,04 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,28 persen. Sebaliknya kelompok makanan, minuman dan tembakau turun 1,07 persen dan kelompok rekreasi, olah raga dan budaya turun 0,06 persen. Sedangkan kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran relatif stabil.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-September) 2021 sebesar 1,29 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (September 2021 terhadap September 2020 ) sebesar 1,88 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada September 2021 tercatat 2 kota mengalami inflasi. Inflasi terjadi di kota Tegal sebesar 0,02 persen dan kota Surakarta sebesar 0,01 persen. Sebaliknya 4 kota lainnya mengalami deflasi. Deflasi terbesar terjadi di kota Semarang sebesar 0,14 persen, diikuti kota Purwokerto sebesar 0,13 persen, kota Cilacap sebesar 0,12 persen dan kota Kudus sebesar 0,03 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Pangkal Pinang sebesar 0,60 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Surakarta sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Gorontalo sebesar 0,90 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Palu sebesar 0,01 persen.