Tanggal Rilis | : | 3 Februari 2020 |
Ukuran File | : | 0.58 MB |
Abstraksi
Pada Januari 2020 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 103,33. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu : kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 1,32 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya naik 0,10 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,18 persen, kelompok kesehatan naik 2,32 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,38 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 0,88 persen. Sebaliknya kelompok transportasi turun 1,06 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,04 persen, kelompok pendidikan turun 3,59 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya turun 0,07 persen. Sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki relatif stabil.
Laju inflasi tahun kalender Januari 2020 sebesar 0,14 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Januari 2020 terhadap Januari 2019 ) sebesar 2,00 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Januari 2020 tercatat 4 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Tegal sebesar 0,34 persen, diikuti kota Purwokerto 0,32 persen, Kota Surakarta 0,14 persen dan kota Semarang 0,06 persen. Sebaliknya deflasi terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,03 persen dan kota Kudus 0,01 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 79 kota mengalami inflasi dan 11 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Meulaboh sebesar 1,44 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Gorontalo sebesar 0,03 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Bau-bau yaitu sebesar 1,39 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Kudus sebesar 0,01 persen.