Tanggal Rilis | : | 1 Februari 2021 |
Ukuran File | : | 0.59 MB |
Abstraksi
Pada Januari 2021 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,68 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 105,32. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu : kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 0,84 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,60 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,11 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,05 persen, kelompok kesehatan naik 10,06 persen, kelompok transportasi naik 0,66 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,21 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,12 persen, kelompok pendidikan naik 0,48 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,18 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,22 persen.
Laju inflasi tahun kalender Januari 2021 sebesar 0,68 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Januari 2021 terhadap Januari 2020 ) sebesar 1,93 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Januari 2021 tercatat 5 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Surakarta sebesar 0,68 persen, diikuti kota Purwokerto sebesar 0,35 persen, kota Cilacap dan kota Kudus masing-masing sebesar 0,27 persen dan kota Semarang sebesar 0,14 persen. Sebaliknya Kota Tegal mengalami deflasi sebesar 0,17 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 75 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Mamuju sebesar 1,43 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Balikpapan dan kota Ambon masing-masing sebesar 0,02 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Bau-bau sebesar 0,92 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Pontianak sebesar 0,01 persen.