Tanggal Rilis | : | 2 Mei 2019 |
Ukuran File | : | 0.31 MB |
Abstraksi
Pada April 2019 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,68 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 130,93 lebih tinggi bila dibandingkan Maret 2019 yang mengalami inflasi 0,29 persen. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu : kelompok bahan makanan naik 2,33 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,28 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,02 persen, kelompok sandang naik 0,05 persen, kelompok kesehatan naik 0,11 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,93 persen. Sebaliknya kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga turun 0,01 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari - April) 2019 sebesar 1,26 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (April 2019 terhadap April 2018 ) sebesar 2,51 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada April 2019 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi terbesar terjadi di kota Surakarta sebesar 0,68 persen, diikuti kota Semarang 0,47 persen, kota Tegal 0,46 persen, kota Cilacap 0,26 persen, kota Kudus dan kota Purwokerto masing-masing 0,21 persen.
Dari 82 kota IHK nasional, 77 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Medan sebesar 1,30 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Pare-Pare sebesar 0,03 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Manado sebesar 1,27 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Maumere sebesar 0,04 persen.