Kota Surakarta Januari 2023 Mengalami Inflasi Sebesar 0,32 Persen

Pada Januari 2023 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 115,22. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 1,21 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,37 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,04 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,63 persen, kelompok kesehatan naik 1,15 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,79 persen dan kelompok pendidikan naik 0,25 persen. Sebaliknya kelompok transportasi turun 0,69 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya turun 0,01 persen. Sedangkan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran relatif stabil.

Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2023 sebesar 0,32 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2023 terhadap Januari 2022) sebesar 6,93 persen.

Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Januari 2023 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Cilacap sebesar 0,45 persen, diikuti kota Tegal sebesar 0,44 persen, kota Purwokerto sebesar 0,37 persen, kota Surakarta sebesar 0,32 persen, kota Semarang sebesar 0,30 persen dan kota Kudus sebesar 0,27 persen.

Dari 90 kota IHK nasional, 80 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Manokwari sebesar 0,03 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Timika sebesar 0,60 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Tanjung Selor sebesar 0,04 persen.