Tanggal Rilis | : | 3 Mei 2021 |
Ukuran File | : | 0.58 MB |
Abstraksi
Pada April 2021 Kota Surakarta mengalami inflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 105,78. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu : kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,09 persen, kelompok kesehatan naik 2,27 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,18 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,08 persen. Sebaliknya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,12 persen, kelompok transportasi turun 0,79 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,04 persen dan kelompok rekreasi, olah raga dan budaya turun 0,11 persen. Sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok pendidikan relatif stabil.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-April) 2021 sebesar 1,12 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (April 2021 terhadap April 2020 ) sebesar 1,98 persen.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada April 2021 tercatat 5 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Tegal sebesar 0,08 persen, diikuti kota Cilacap dan kota Semarang masing-masing sebesar 0,05 persen, kota Purwokerto sebesar 0,04 persen dan kota Surakarta sebesar 0,02 persen. Sebaliknya kota Kudus mengalami deflasi sebesar 0,07 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 72 kota mengalami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Kotamobagu sebesar 1,31 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Yogyakarta sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Jayapura sebesar 1,26 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Tanjung Pandan sebesar 0,02 persen.